#04: tentang berani karena indah
5 Mei 2021
Halo,
udah agak lama ya sejak jurnal terakhir? (Buat yang baru berlangganan, haloo salam kenal, kamu bisa baca arsip jurnal akar wangi di sini.
Kebetulan sebulanan ini (dan beberapa bulan ke depan) aku lagi banyak kesibukan, yang terduga maupun tak terduga. Setelah cerita di jurnal terakhir soal kehilangan motivasi dan mencari arti kecukupan, ternyata aku langsung diterjang kehidupan sampai ga ada waktu buat merenungi hidup itu sendiri, hahaha. Dalam situasi seperti ini justru malah bikin bersyukur pernah dikasih waktu buat berhenti sejenak dan bener-bener memperhatikan segala yang kupunya. Kamu sendiri apa kabar? Semoga keadaan udah lebih membaik ya sejak jurnal terakhir terkirim.
Terima kasih buat banyak dari kalian semua yang membalas jurnal terakhirku dengan cerita-cerita hidup kalian. Maaf sekali kalau aku ga bisa membalas satu per satu ceritamu, tapi satu hal bisa aku pastiin bahwa aku berusaha untuk membaca pesan kalian semua, tak terkecuali. Rasanya seperti kembali ke masa kecilku ketika aku punya teman pena. Memang ga ada yang bisa menggantikan keindahan bersurat ya, seintim atau seelaboratif apapun caption instagram teman kita. Hahaha. Dari pengalaman memulai jurnal akar wangi ini, aku juga jadi semakin tersadar kalau mendengarkan adalah salah satu hal tersulit dalam hidup. Apalagi mendengarkan secara penuh. Mesti belajar seumur hidup untuk bener-bener bisa mendengarkan secara penuh tanpa menghakimi. Duh... Hm. Semoga apapun yang lagi kita upayakan bareng-bareng di jurnal ini ada manfaatnya ya? Hahaha. Amin.
Omong-omong soal jurnal-jurnal yang lalu, di jurnal pertama dan kedua aku sempet mengungkit soal peran musik untukku pribadi dan juga secara umum dalam hidup. Nah, beberapa minggu lalu aku menemukan sebuah video essay di kanal youtubenya Martin Suryajaya yang membahas soal bagaimana manusia memaknai kehidupan lewat keindahan.
Video ini seakan menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaanku terkait peran seni di masyarakat. Ada apa dengan seni sehingga ia bisa memberikan sebuah keberanian untuk kita terus menanggungkan hidup? Mengapa keindahan (dalam arti yang lebih luas) begitu penting dalam pengalaman manusia? Ada satu kutipan yang menarik dari video essay tersebut:
“Seni itu membuat kita berani menjalani hidup bukan karena dia menawarkan jalan keselamatan yang pasti, tapi justru karena menjanjikan ketidakpastian itu sendiri. Kegagalan, ketidakberhasilan, justru itu pesona yang dihadirkan seni pada kita yang pada akhirnya membuat kita berani menanggungkan hidup.”
Karena video essay ini, aku juga jadi punya perspektif baru soal music/art & healing yang belakangan kayanya lagi sering dibicarakan di media sosial. Karena pikiranku belum terstruktur dan jadi agak sulit menuliskannya dengan baik, aku coba menceritakannya di video pendek di bawah ini. #vlogger #youtuber #contentcreator Kalau menurut pengalamanmu, sejauh apa keindahan memberimu keberanian untuk terus menghidupi hidup?
#04: tentang berani karena indah
Selain itu, di akhir video ini juga ada pengumuman penting dariku! 👀 Maka dari itu, ditonton sampai habis yaa (atau skip langsung ke akhir juga gapapalah ga terlalu nyari engagement sih, hahaha).
Baiklah. Singkat saja dariku kali ini. Berjumpa lagi segera ya, semoga dengan berita-berita baik. Selamat berpuasa untuk teman-teman yang berpuasa, dan sebentar lagi, selamat lebaran juga! Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan keberanian untuk terus menanggungkan hidup.
P.S. Udah denger lagu Kings of Convenience yang baru? 🌷
Salam hangat,
hara (yang pejret) & Fuko 🐶