Terkadang, kita berkarya karena kita ingin merasa terhubung dengan orang lain. Beberapa tahun ini, aku merasa cukup bingung dengan hubunganku dengan media sosial. Banjirnya kabar dan cerita justru membuatku merasa agak terputus dan enggan untuk berbagi lebih dalam. Semuanya terasa hangat di permukaan. Ada juga banyak pertimbangan yang menyertai setiap postingan yang ujung-ujungnya berakhir di draft notes atau buku catatan. Tapi, setelah berpikir cukup panjang setahun ke belakang, mungkin yang aku butuhkan hanya keberanian untuk menciptakan ruangku sendiri untuk bisa berbagi secara lebih intim. Terutama dengan lahirnya proyek musik soloku hara, banyak sekali sebenernya yang ingin aku bagikan dalam perjalanan ini. Pertanyaannya cuma satu: kira-kira siapa ya yang benar-benar tertarik dengan ceritaku?
Buat teman-teman yang selama ini mengikuti karya musikku dan ingin menjadi bagian dari perjalanan hara, perkenalkan jurnal akar wangi: sebuah newsletter (kiriman surat berkala) yang akan masuk langsung dan hanya ke kotak pesanmu di saat-saat tak menentu. Di sini aku akan mencoba berbagi lebih tentang musik, proses berkarya, hal-hal keseharian dalam hidup yang memengaruhi caraku melihat dunia, juga permenungan-permenungan yang tak kunjung selesai. Jika hatimu sedang sepi dan merasa ingin berbagi, kamu juga bisa membalas setiap jurnal yang terkirim dan membagikan ceritamu. Semoga kita bisa sering bertemu di sini ya.
Salam hangat,
hara 🖤
Ikuti kabar hara di platform lainnya:
